Hubungan (ku) dengan Tuhan

Assalamualaikum...

Apa kabar semua...semoga kita dan semua kerabat dalam keadaan sehat lahir dan batin...aminnnn

Saya ingin bercerita dari hati bukan untuk diributkan, didebatkan, atau dibedakan hanya saja ini pandangan pribadi seorang awam yang benar-benar masih cetek ilmunya.

Bagaimana sihh seharusnya kita berhubungan dengan Tuhan Allah Maha Esa? Saya pribadi punya prinsip mengenai itu ;

Hidup seakan-akan sendiri, mandiri, kuat. Janganlah bergantung pada siapapun; pasangan, orangtua, anak, saudara, teman. Sebisa mungkin lalukan sendiri, kerjakan sendiri. Karena apa? karena manusiawi sekali jika seseorang/manusia suatu saat akan mengecewakan, berkhianat, bosan, lupa, marah, benci, dll. 

Jadi kepada siapa/apa kita harus bergantung? Hanya pada Allah Maha Kuasa kita bisa berserah diri. Allah  Maha Baik tidak akan meninggalkan, setia, tidak ingkar. Semakin kita mendekat Allah semakin dekat, kita menjauhi Allah, Dia tetap ada. Yakinlah dengan janji Allah. Apa yang kita tabur akan kita tuai dikemudian hari. Allah Maha Adil, Allah Maha Mengetahui.

Hanya saja saya merasakan hubungan yang unik denganNya. Jarang sekali semenjak dari kecil hingga sekarang permintaan saya yang cessplengg bisa terwujud. Beberapa orang disekeliling saya membuat (saya) iri dengan diberikannya kemudahan-kemudahan dalam hidup, hal-hal yang saya inginkan dan dambakan tapi tidak saya punyai. Banyak hal, "kenapa orang lain bisa begini-begitu saya tidak atau orang lain punya ini-itu saya tidak." 

Gejolak muncul sejak mulai usia puber atau pra remaja. Kemudian semakin meningkat seiringnya waktu di awal dewasa. Usia mencari jati diri sedang ego tinggi, umur awal 20an. Waktu terus berjalan, perasaan "merasa dunia tidak adil" masih bergejolak hingga satu dekade umur awal 30an. 

Saya terus mencari, belajar, berdiskusi, melihat, mendengar, mengalami, berbagai proses hidup dan sekarang akhirnya saya menemukan setitik terang bahwa hidup ini hanya sesaat. Menjalani proses hidup apa adanya slow life, seminimal mungkin, seperlunya saja. Menjadi orang baik, tidak menyakiti sesama dan makhluk hidup lainnya (hanya sesimpel itu hidup saya saat ini).

Saya selalu berdoa pada Allah Maha Baik tapi tidak berani berharap total akan dikabulkanNya doa-doa tersebut. Saya takut jika berharap lebih dan bergantung hanya pada doa saja, Saya akan kecewa. Saya tidak ingin merusak hubungan unik saya dengan Tuhan. Saya masih sangat membutuhkan pegangan. Allah Maha Baik, nikmat mana lagi yang kamu dustakan...

Sekarang saya hanya bersyukur dan mencoba untuk ikhlas dengan semuanya. Saya yakin semua akan indah pada waktunya. Allah Maha Baik. Apapun yang akan terjadi, terjadilah...Saya hanya seorang khalifah di dunia yang fana ini. Sebentar saja manusia (saya) akan berada di dunia. Pada akhirnya kita semua akan kembali padanya...bertemu lagi di dunia lain yang lebih kekal. Itulah janji Allah Maha Kuasa tiada daya dan upaya selain dariMu, semua atas ijinMu.

Allah Maha Baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film : EXHUMA

Rak Serbaguna

Perilaku Konsumtif itu Ga Keren