Anak (super) Aktif
Dunia anak-anak...
Dunia penuh drama, keceriaan, kebahagiaan, kesedihan, kecemasan, keingintahuan, ketakutan, kesabaran, dan ke..ke..ke..banyak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Komplit sekali dunia anak-anak ini. Proses belajar tiada henti untuk anak maupun orangtua, semakin hari semakin banyak tantangan. Kesabaran yang tiada habis harus disediakan orangtua untuk menghadapi ajaibnya pola tingkah anak-anak. Orangtua harus siap dengan situasi apapun yang bisa terjadi. Anak sakit, anak merengek, marah, senang, rewel, tantrum, anteng, bawel, dll orangtua harus siap menghadapinya.
Dinamika hubungan orangtua dan anak harus dihadapi dengan tenang dan minim emosi. Kalo lagi panas dihadapi dengan panas juga...waalaikum salam dehh yang ada malah esmosi jiwa dan raga, anaknya nangis ehh orangtua (biasanya ibunya) ikutan nangis pula saking uda give up nya ngadepin tingkah polah sang anak. Ketika sang anak sudah berusia lebih besar dan mulai bersosialisasi dengan anak yang lain di sekolah maka tantangan baru orangtua untuk terus belajar dan mengajari anaknya.
Saya punya cerita soal anak lain yang berteman dengan anak saya (Afzel). Sebutlah namanya KZ, dia adalah teman sekolah TK Afzel. Sudah pasti anak usia 5 tahun an masih sangat senang bermain baik sendiri atau bermain dengan temannya. Tapi si KZ ini punya hal yang ga biasa. Porsi bermain KZ yang amat sangat berlebihan. Sering kali dia mengajak Afzel bermain (nyamperin ke rumah) dalam sehari bisa 3-4 kali. Pagi setengah 7 udah dateng, padahal Afzel masih tidur. Siang hari dia datang lagi, beberapa jam kemudian dia dateng lagi sampe asar pun kadang dia masih dateng ke rumah untuk mengajak bermain Afzel.
Beberapa kali saya biarkan KZ bermain bersama Afzel di rumah. Rekor terlama yang pernah terjadi adalah ketika KZ mulai datang ke rumah sekitar jam 9an pagi sampe jam setengah 6an sore setelah saya suruh pulang baru selesai mainnya. Haduuhhh...saya ga ngerti sama orangtuanya yang ga peduli, ga nyariin, ga jemput KZ kalo ga pulang dalam hitungan jam tanpa kabar.
Selain saya alami sendiri soal overdosis nya kegiatan bermain KZ ini ternyata orangtua teman Afzel yang lain pun mengalami hal yang sama. Bahkan ada orangtua teman Afzel yang lain bilang kalo dia pernah suatu kali mencari anaknya yang kebetulan bermain bersama KZ hingga lewat magrib. Dia sudah khawatir dan menangis takut anaknya kenapa-napa...ehhh ternyata setelah pulang si anak cerita kalo dia diajak bermain oleh KZ ke ujung kampung (jaraknya jauh dari rumah si anak).
Yaa begitulah anak-anak...sebagai orangtua saya harus jeli ketika harus menarik atau mengulur hal yang kira-kira baik atau tidak untuk anak. Tugas orangtua seumur hidup bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, bahkan di dunia dan akhirat.
Semoga kita selalu diberi kesabaran dan kelapangan hati dalam mendidik dan mengasihi anak-anak kita. Aminnnn....
![]() |
Mari bermain secara sehat... |
![]() |
Mari bermain dengan wajar... |
Komentar
Posting Komentar