Review Film : EXHUMA

Annyeong haseooo,

sumber : imdb.com

Setelah sekian purnama akhirnya posting juga di blog ini hehehehe.... Setelah menonton film ini saya tergerak untuk segera menulis karena saking exited takut ide-idenya pada kabur kalo ditunda-tunda. Langsung saja cek profilnya disini:


Director :
Jae hyun Jang
Penulis :
Jae hyun Jang
Pemain :
Kim Go eun, Lee Do hyun, Choi Min sik, Yoo Hae jin, dll
Tanggal Rilis :
28 Februari 2024
Negara :
Korea Selatan
Bahasa :
Korea
Durasi :
134 menit

Plot Cerita :
Film Exhuma atau Pamjo dalam bahasa koreanya berkisah tentang sebuah keluarga keterunan korea kaya raya yang berada di USA. Mereka meminta bantuan dukun dari korea karena merasa dihantui atau diganggu oleh hal misterius. Kakek, ayah dan bayi yang baru lahir pun mendapatkan gangguan yang tidak diketahui sebabnya. 

Berdasarkan analisa dukun Hwa rim (Kim Go eun) keluarga tersebut mendapatkan gangguan yang berasal dari kubur kakek buyutnya di korea. Akhirnya dilakukan ritual untuk memindahkan makam kakek buyut keluarga tersebut. Namun dalam prosesnya terjadilah berbagai peristiwa yang mengerikan dan berubah menjadi kekacauan bagi tim dukun dan keluarga yang terlibat.

Ulasan & Kesimpulan :
Saya sangat tidak menyesal menonton film ini, dari jam 3 hingga setengah 6 sore. Walaupun durasinya lama tapi waktu berjalan tanpa terasa hingga film selesai. Ceritanya yang unik dan dikemas dengan sangat baik membuat saya menikmati semua adegan film dari awal hingga akhir.

Akting para pemain yang menakjubkan dan natural sekali. Dukun Hwa rim dan Bong gil yang sangat muda dan cakep tentunya diperankan Kim Go eun dan Lee Do hyun merupakan ide yang cemerlang karena selama ini tokoh dukun di film atau drakor biasanya sudah ajjuma atau ajussi alias generasi tua. Walaupun dukun muda tapi kemampuan mereka digambarkan sangat profesional dan memang menguasai bidangnya, bukan sejenis dukun-dukunan atau penipu.

Kemudian peran dari Choi Min sik sang ahli fengsui dan Yoo Hae jin seorang makelar tanah kuburan juga sangat menunjang dan penting sekali dalam tim dukun Hwa rim dalam kasus ini.

Cerita dari film ini sangat padat dan rumit karena hampir disemua adegan mempunyai makna dan pesan. Jika terlewat sedikit saja, pasti kedepannya akan membingungkan. Menonton film ini harus serius kalau disambi dengan mengerjakan yang lain pesannya tidak akan sampai. Ketika film selesai saya masih bingung karena perlu waktu untuk mencerna pesan yang ingin disampaikan film ini. Saya bingung terus mencoba mencari referensi lain di yutub yang mereview film ini sampai akhirnya saya paham.

Hal yang paling saya kagumi dari sutradara film ini adalah kemampuannya untuk mengangkat isu kearifan lokal dari praktek perdukunan di korea yang dikemas menjadi sebuah film dengan eksekusi yang sangat baik. Tiba-tiba saya teringat dengan hal serupa terkait praktek perdukunan di endonesa raya ini. Berbagai kearifan perdukunan di seantero nusantara, begitu banyak cerita dan peristiwa tapi belum ada yang seperti film exhuma ini. Film yang begitu apik dan sarat makna serta banyak nilai yang bisa diambil dari film ini.

Rating untuk film ini adalah 9.0 alias top markotop. Saya yakin prestasi film korea ini akan sama bahkan bisa lebih dari film parasite yang kemarin menang penghargaan oscar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rak Serbaguna

Perilaku Konsumtif itu Ga Keren