Perkara "masalah" SPPT Bumi dan Bangunan di Indonesa Rayah
*Kejadian ini hanya pengalaman pribadi jika ada kemiripan atau yang merasa dirugikan karena kejadian serupa berarti memang ada yang salah dengan si penanggung jawab, entah tidak disengaja atau disengaja. Semoga kedepannya tidak ada lagi "masalah" serupa yang merugikan rakyat-rakyat biasa lainnya seperti saya...aminnn*
Gambar SPPT dengan satu nomor & dua nama wajib pajak??
Masalah inti dari cerita kali ini adalah dobel nama yang berbeda dalam satu nomor objek wajib pajak (SPPT). Kenapa bisa terjadi? setelah ditelusuri ternyata ada mandor atau perangkat desa urusan pajak dan tanah "khilaf" yang entah sengaja atau tidak memberikan SPPT yang keliru pada orang lain yang mengurus balik nama SPPT pada tahun 2007. SPPT yang keliru tersebut kebetulan punya Ibu saya...hadeuhhh.
Kecurigaan awal ketika sudah bertahun-tahun tidak ada yang menagih pajak tanah dan bangunan ke rumah. Karena ngga ada yang perlu diurus buru-buru jadi dibiarkan (dari tahun 2005) hingga pada tahun ini 2023 rencananya akan diselesaikan pembayaran pajak plus dengan dendanya jika ada. Tapi eehh tapi masalah muncul, ketika membayar pajak dengan nomor SPPT yang sama tapi nama wajib pajaknya berubah menjadi nama orang lain (bukan nama ibu saya). Drama penelusuran masalah dobel nama dalam satu nomor SPPT pun dimulai.
FYI kalau di kampung tempat saya tinggal sampai tingkat kecamatan mungkin yaa (ngga tahu kalau di daerah lain) kalau membayar pajak bumi dan bangunan itu biasanya kolektif melalui "mandor" atau perangkat desa yang bertugas terkait pajak dan pertanahan di tingkat kampung. Tapi kalau sekarang sudah jaman serba online sudah banyak orang yang membayar pajaknya sendiri tanpa melalui mandor desa.
Setelah menyadari masalah dobel nama dalam satu SPPT, langsung saya urus dan bertanya pada mandor yang bertugas di kampung saya. Setelah ditelusuri ternyata memang benar bahwa SPPT atas nama ibu saya sudah dibalik nama oleh orang lain sejak tahun 2007. Menurut penjelasan mandor tersebut kesalahan bisa terjadi ketika mandor pada saat itu (tahun 2007) salah memberikan SPPT kepada orang lain yang akan melakukan proses balik nama pada objek pajak yang lain. Lohhh ko bisa begituuuu...bisalah namanya juga endonesa rayah 😖😖
Nasib ibu saya gimana dong? Mandor yang menjabat saat ini menyarankan untuk mengganti kembali nama SPPT menjadi nama ibu saya dengan biaya pengurusan sekitar 250ribu....UUD lagi UUD lagi...ibu saya yang jadi korban, ibu saya juga yang harus bayar proses balik nama kembali hadeuhhhh. Alasan mandor sekarang tersebut agar tidak usah memperpanjang masalah adalah karena mandor lama sudah pensiun, tua dan kemungkinan jika diusut tidak akan terima jika disalahkan...playing victim sekali yee. Jika ditelusuri ke pihak kantor desa juga akan sia-sia karena pegawai desa saat itu sudah hampir semuanya pensiun. Pegawai desa yang baru tidak akan mengerti masalah yang terjadi sekitar 16 tahun yang lalu (masalah ketersediaan arsip lama data desa yang tidak terdokumentasi, belum rapi dan terbatas bahkan mungkin masih manual).
Memang sebenarnya 250ribu bukan angka yang besar tapi seharusnya ada keadilan bagi "korban". Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, sedangkan pelaku sepertinya akan playing victim jika diusut lebih lanjut (tipikal oknum warga endonesa rayah kalau kena masalah yaa begitu dehh).
Mudah-mudahan saja masalah ini bisa segera terselesaikan dengan baik dan cepat, lancar tanpa hambatan serta kedepannya semoga tidak terjadi hal serupa pada orang lain...aminn. Saya doakan juga bagi pelaku yang harusnya bertanggung jawab semoga jika dilakukan secara "tidak disengaja" mendapatkan hikmah atas ketelodorannya. Jika kesalahnnya dilakukan secara sengaja semoga segera diberi teguran oleh Sang Maha Mengetahui dan diberi kesadaran kalau apa yang dilakukannya salah dan berjanji tidak akan melakukan hal yang sama dikemudian hari...aminnnn yaa robbal alaminnn.
Sekian dulu cerita keluh kesah saya kali ini. Namanya juga manusia, walaupun bisa memaafkan tetap saja unek-unek dalam hati harus dikeluarkan supaya dalam menjalani hari esok menjadi lebih bebas dan ringan dalam melangkah ke depan. Betulll nggaaa ☺️☺️
Komentar
Posting Komentar