Review Film Mother (2009) by Bong Joon-Ho

Baru-baru ini ramai dibicarakan film Parasite yang memenangkan piala Oscar 2020. Film ini merupakan film Asia pertama yang mendapatkan penghargaan sebagai film terbaik pada ajang bergengsi Oscar. Sutradara film ini adalah Bong Joon-Ho. Tapi kali ini saya tidak akan membahas film Parasite karena sepertinya hampir semua orang sudah tahu. Saya akan mereview film karya Bong lainnya yang berjudul Mother.

Sebenarnya perkenalan pertama dengan sutradara Bong melalui film Okja (2017) yang saya tonton tanpa sengaja. Terus karena filmnya oke saya jadi kepo dan mulai ngulik karya-karya Bong lainnya. Film Mother berkisah tentang seorang ibu yang bernama Hye-Ja dan anaknya Do-Joon yang tidak biasa. Do-Joon berusia hampir 30 tahun namun memiliki keterbelakangan emosi dan ibunya adalah seorang pedagang tanaman herbal/obat yang memiliki kemampuan akupuntur.

Kegiatan sehari-hari Do-Joon dijalani layaknya orang normal, dia memiliki teman seorang pengangguran bernama Jin-Tae. Ibunya merasa was-was dengan pertemanan mereka karena Do-Joon sering diajak oleh Jin-Tae untuk mengunjungi bar, mabuk-mabukan atau melakukan kegiatan yang tidak berguna lainnya.

Suatu malam Do-Joon dan Jin-Tae berjanji bertemu di sebuah bar. Namun Jin-Tae tidak datang kemudian Do-Joon diusir oleh pemilik bar karena sudah mabuk. Saat perjalan pulang dia membuntuti seorang gadis. Gadis tersebut merasa ketakutan dan bersembunyi. Do-Joon sempat menggoda gadis tersebut namun memutuskan untuk pulang karena ditolak. 
Keesokan harinya ternyata gadis tersebut ditemukan tewas diatas atap sebuah gedung dengan penuh luka mengerikan. Sialnya beberapa barang bukti yang ditemukan di TKP menunjukan bahwa Do-Joon pelaku pembunuhan tersebut. Dengan segala cara polisi akhirnya bisa membuat Do-Joon mengaku sebagai pelaku pembunuhan tersebut.

Ibu Do-Joon tidak bisa menerima anaknya dituduh sebagai pembunuh. Dengan berbagai cara dia mencoba untuk membebaskan anaknya. Misalnya dengan mencari pengacara-pengacara terkenal di tempatnya atau bahkan mencari sendiri barang bukti yang menunjukan kalau anaknya tidak bersalah. Sampai suatu waktu ibu Do-Joon menemukan jejak sang pembunuh gadis tersebut.

Film ini membuat penonton penasaran siapa sihh pembunuh sebenarnya? Hingga akhir film saya cuma bisa geleng-geleng kepala. Kok bisa ya begini atau kenapa jadi begitu...Ceritanya luar biasa, ga bisa ketebak arahnya kemana. Tapi justru itu yang membuat film ini jadi bagus dan patut untuk ditonton.

Banyak nilai dan pelajaran yang bisa diambil dari film ini. Banyak hal yang bisa dipikirkan dan banyak cara untuk menertawakan getirnya hidup. Hidup ini tidak hanya sekedar hitam dan putih pasti ada daerah abu-abu yang dalamnya kita ga tau sampe sedasyhat apa.

Soo...selamat menonton bagi yang penasaran 😁


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film : EXHUMA

Rak Serbaguna

Perilaku Konsumtif itu Ga Keren