Series Review: Dark

sumber : Netflix.com

Kali ini saya mendapatkan sesuatu yang baru dengan menikmati serial karya director berkebangsaan Jerman. Bahasa yang digunakan tentu saja Bahasa Jerman. Salah satu kelebihan Netflix adalah beragamnya film atau serial dengan berbagai bahasa di seluruh dunia. 

Kemarin saya membahas serial Money Heist yang berbahasa Spanyol, Alice in Borderline yang berbahasa Jepang, Kingdom yang berbahasa Korea, banyak film atau serial yang berbahasa Inggris, dll.

Suatu kenikmatan tersendiri bisa mendengarkan bahasa-bahasa yang terdengar asing di telinga. Rasanya happy aja gituu 🙂

Informasi lebih lengkap dari serial ini bisa dilihat di :

Pemain :
Louis Hofmann, Lisa Vicari, Karoline Eichhorn, Maja Schene, Stephan Kampwirth, Jordis Triebel, Paul Lux, Moritz Jaha, dll.
Director : Baran bo Odar, Oliver Masucci, dll
Penulis : Jantje Friese, Marc O.Seng, Martin Behnke, dll
Genre : Crime, Drama, Mystery, Sci-fi, Thriller
Tanggal Rilis : 1 Desember 2017
Bahasa : Jerman
Negara : Jerman, USA
Episode : Season 1 (10 episode), Season 2&3 (8 episode)

Plot Cerita :
Hilangnya seorang anak di sebuah kota kecil di Jerman membuat empat keluarga terlibat untuk mencari dan memecahkan misteri yang terjadi. Terdapat banyak rahasia dan misteri serta hubungan tersembunyi antara empat keluarga tersebut. Mereka perlahan mengungkap persekongkolan perjalanan waktu lintas tiga generasi.

Kesimpulan dan Ulasan :
Serial ini menceritakan tentang time traveling dengan banyak aspek yang membuatnya menjadi rumit. Menonton serial ini harus fokus dan konsentrasi kalau perlu siapkan catatan untuk membuat hubungan setiap pemain yang terkait satu sama lain.

Season pertama menceritakan kisah dengan timeline tiga waktu yaitu pada tahun 2019, tahun 1986, dan tahun 1950an. 

Setiap karakter penting memiliki lebih dari satu pemain dengan versi yang lebih muda atau lebih tua mengikuti alur waktu yang diceritakan pada saat itu. Misalnya tokoh 'Helge' yang masih anak-anak di tahun 50an kemudian menjadi dewasa pada tahun 80an dan menjadi kakek-kakek pada tahun 2019.

Kalimat kunci yang diucapkan 'Mikkel Nielsen' pada ayahnya ketika bermain sulap yaitu "the question isn't how, the question is when" menjadi inti dari serial Dark season pertama.

Season kedua timeline waktu melebar. Semakin mundur ke tahun 20an bahkan lebih lampau kisaran tahun 1800an serta maju ke masa depan kisaran tahun 2050an. Semakin rumit dan membingungkan, plot maju mundur dengan timeline yang berbeda menuntut konsentrasi penuh.

Selain plot timeline yang membingungkan pada akhir season ini muncul karakter 'Martha' dari dunia yang lain (maap spoiler dikit yaa). Kalau saya boleh menggambarkan inti dari season kedua ini adalah "bukan soal waktu tapi soal dunia yang mana". 

Season ketiga akhirnya menjadi akhir dari 'keruwetan' dari serial ini. Setelah timeline yang maju mundur dan dunia paralel ternyata masih ada kejutan lainnya lagi di season ketiga ini. Munculah dunia ketiga....(hahaha tambah ruwet kannn #evil laugh).

Dunia paralel (sebut saja dunia A) dimana Jonas menjadi karakter utama dan menyebut dirinya sebagai 'Adam'. Dunia paralel lainnya (sebut saja dunia B) Martha menjadi karakter utama tanpa adanya karakter Jonas menyebut dirinya 'Eve'. 

Kalau dunia paralel ketiga gimana yaaa... silahkan nonton sendiri 😁

Rating 9.3/10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film : EXHUMA

Rak Serbaguna

Perilaku Konsumtif itu Ga Keren