Surat Cinta untuk Sang Jenderal
Sebegitu pentingnya uang membuat semua orang berlomba-lomba menjadi orang kaya raya.
Tidak habis pikir dibuatnya, rumah mewah semewah-mewahnya berjumlah puluhan bahkan ratusan tersebar diseantero Indonesia Raya. Perusahaan hulu hingga hilir di setiap pulau berdiri. Media dikendalikan dengan hanya kedipan mata. Menambah pundi-pundi uang masuk kantong pribadi. Semuanya bisa dibuat; perkebunan berjuta-juta hektar, pabrik produk konsumsi, hotel berbintang, resort di pulau privat, bahkan bank pun dibuat dengan label pribadi untuk menampung uang yang mengalir deras tidak tertampung. Tak perlu bekerja, uang yang akan bekerja.
Orang biasa untuk mendapatkan satu rumah sangat sederhana seluas keong pun susah didapat karena harganya selangit, untuk mengontrak pun harus pilih-pilih penyesuaian anggaran. Orang biasa menerima remah-remah uang receh dengan menjadi abdi yang harus tunduk aturan. Dikompensasi bulanan, dihemat hingga siklus bulan depan setelah dikurangi cicilan-cicilan yang dipinjam dari bank dengan bunga yang mencekik terus naik meroket. Disisakan untuk tabungan masa depan kalau mencukupi dan ada sisa. Pedagang biasa pun nasibnya serupa tak jauh beda. Bekerja setiap hari hingga mendekati mati.
Orang miskin seumur hidup mengontrak bahkan sama sekali tidak punya tempat tinggal. Tidur dimana saja, rumah kardus, emperan toko, terminal, taman pun sudah tak masalah. Setiap hari bekerja keras untuk bisa mengisi perut keroncongan yang tak pernah rutin merasakan kenyang. Kriminalitas tinggi, pelecehan menjadi lumrah, prostitusi menjadi pilihan, nyawa tak bernilai sangat murah. Saling membunuh hanya demi lahan parkir atau berebut upeti. Bekerja keras tanpa henti hingga mati.
Tidak ada yang adil disini.
Kekuasaan menjadi tuhan. Penguasa bebas menyikut, menyerobot, mengambil, mengusir, memecat, menunjuk, bahkan membunuh jika perlu untuk membangun kerajaan bisnis keluarga dan kerabat. Bisnis berkembang, uang mengalir dan jadilah orang kaya raya. Mudah bukan?!
...enjoy aja nikmatin hidup selagi bisa, sudah mati tak ada yang peduli
Komentar
Posting Komentar