Satu Kata "Pembenaran"

Sudah beberapa hari ini tidak hujan dan hawa pun berubah menjadi panas, lembab dan kering. Kondisi seperti ini sangat tidak tepat untuk berdebat, hawa panas akan membuat emosi setingkat lebih tinggi dari kondisi normal dan dua tingkat lebih tinggi dari hawa dingin...

Saya membuka beberapa artikel kemudian forum diskusi online, baca ini baca itu, lihat ini dan itu...akhirnya ada artikel yang cukup menggelitik untuk dikupas. Gatal rasanya jari ini untuk mengetik ide atau opini terkait kalimat ini ; "Do you belive in God ?" (untuk kedepannya kalimat ini saya ringkas menjadi 'kalimat sesuatu'). Dalam lingkaran kehidupan saya yang 'biasa' ini, seringkali dihadapkan dengan orang-orang yang secara tidak langsung melakukan pembelaan terhadap 'kalimat sesuatu' tersebut. Walaupun secara tidak langsung ditanyakan tapi seringkali argumen yang terlontar menjadi perdebatan. Kemampuan saya untuk berdebat dengan orang-orang secara frontal sangat lemah sehingga ketika perdebatan terjadi pada akhirnya saya hanya menjadi pendengar setia saja. Kali ini saya ingin menuangkan opini terkait 'kalimat sesuatu' itu disini, ditempat aman tidak akan ada yang mengkonfrontrasi balik secara langsung di depan muka saya..hihihi. Hanya saya dan orang yang nyasar atau terpaksa saja mau membaca keluh kesah cerita saya di sini.
by here

Memang tidak banyak yang menge'cap' dirinya secara langsung bahwa mereka tidak percaya Tuhan. Tapi saya heran dengan beberapa orang yang katanya percaya dengan Tuhan namun dalam kesehariannya seringkali mengabaikan beberapa hal yang dianjurkanNya, seolah-olah hanya mengambil yang menyenangkan dan membuang yang menyusahkan. Saya tidak mengatakan bahwa saya benar dan mereka salah, hanya saja saya tidak membenarkan hal seperti itu. Kepercayaan saya mengajarkan bahwa "kepercayaanmu adalah punyamu dan kepercayaan saya adalah punyaku". Saya percaya dengan hal itu, hanya saja ketika perdebatan terjadi seringkali argumen yang dilontarkan mengarah pada "Pembenaran". Logika menjadi aktor utama untuk menangkis, menjadi senjata untuk mencecar, membuktikan bahwa apa yang dilakukannya adalah benar dan tidak salah...keukeuh pisan lahh.

Saya menghargai semua pendapat siapa saja. Semuanya benar menurut pendapatnya masing-masing, yang tidak benar menurut saya adalah ketika pembelaan terhadap 'kalimat sesuatu' dijadikan sebagai pembenaran untuk menimbulkan argumen kemudian perdebatan yang meruncing ke arah konflik bahkan sampai saling membenci dan menimbulkan korban jiwa. Menurut saya itu konyol.

....alhamdulillah sudah hujan, hawa menjadi sejuk kembali :)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film : EXHUMA

Rak Serbaguna

Perilaku Konsumtif itu Ga Keren