Mengejar Tiket

Ini cerita saya tentang kejar-kejaran dengan tiket...

Berhubung saya dan dia LDR'an terpisah oleh lautan di sebrang sana, tiket adalah salah satu sarana untuk menghubungkan kembali jarak itu. Hmmm...sudah hampir 3 tahun! Berlangganan dengan maskapai udara bolak balik dengan melibatkan jasa travel, ongkos, internet, e-banking, mesin ATM, tenaga, pikiran, dan juga perasaan.

Awalnya jasa travel menjadi penolong satu-satunya untuk mendapatkan tiket entah pulang atau pergi sampai pada akhirnya "LDR" itu menjadi batas. Urusan tiket menjadi tanggungjawab saya selaku menteri keuangan keluarga...hehehe. Dia tentukan tanggal dan waktu, selanjutnya urusan saya untuk mendapatkan dan menjamin dia sampai ke tempat tujuan dengan selamat. 

Dengan adanya sang "gugel" saya berkunjung ke situs maskapai penerbangan X, Y, Z, bla bla, bla. Saya bandingkan dan cari yang termurah, pada umumnya harga tiket online lebih murah dari jasa travel. Soal tiket saya beralih memilih online. Pembayaran tiket online biasanya via ATM atau e-banking. Selain situs maskapai langsung, tiket bisa juga dibeli online di website khusus pembelian segala macam tiket mulai dari tiket kereta, pesawat, hotel, hingga tiket konser pun bisa dibeli pada website tersebut. Serunya harga tiket di web tersebut bisa lebih murah lagi dari harga tiket di web maskapai penerbangan biasa. Plus jika sudah beberapa kali transaksi bisa dapat diskon lagi :)

Per'tiketan ini sering menjadi biang keributan, perdebatan, bahkan sampai perang dingin (yang ini lebay..hahaha). Misalnya dia akan pulang tanggal X kemudian saya akan mencari tiket termurah minimal H-10. Hasilnya saya laporkan ke beliau trus dia biasanya mikir lagi dan bilang "ntar aja deh nunggu harganya murah lagi". Ggrrrrr...Proses mencari tiket dan membandingkannya dengan semua maskapai itu butuh waktu dan kesabaran. Akhirnya terjadilah adu argumen T_T. 

Sekarang giliran pembayaran. Tiket sudah di booking, pilihannya bayar transfer ATM atau internet banking. Enaknya sih pake e-banking ga usah cape ke ATM tapi suka error jadi lupakan yang enak..hiks. Bayar via ATM butuh tenaga dan kesabaran. Panik bisa membuat orang jadi ceroboh, dan itulah saya. Pembayaran tiket dengan batas waktu 1 jam! Berhubung mesin ATM terdekat jaraknya sekitar 700 meter, saya gowes pinjem sepeda bolak balik, lumayan membakar kalori. Ceroboh karena panik bisa terjadi karena salah catat kode pembayaran 1 angka saja dan transaksi gagal! Saya gowes lagi ngecek laptop, dimana yang salah terus gowes balik lagi ke ATM...arrgggghh. Dan proses tersebut terjadi berulang kali hampir setiap bulan.

Tips untuk bertransaksi online membeli tiket pesawat:
  • Pastikan akan membeli tiket di jasa travel atau online yang bisa lebih murah
  • Untuk membeli online membutuhkan koneksi internet dan mesin ATM (usahakan lokasinya saling berdekatan), jika menggunakan internet banking siapkan token
  • Untuk memilih tiket termurah bisa dibandingkan pada setiap website maskapai penerbangan (Lion, Sriwijaya, Citilink, Tiger, Airasia, Garuda, dll) atau website khusus penjual berbagai jenis tiket 
  • Untuk membeli tiket usahakan minimal H-10 hari untuk melihat fluktuasi harga tiket. Hampir setiap maskapai harga tiket berubah setiap waktu. Biasanya harga tiket lebih murah di pagi hari (di bawah jam 10). Perbedaan harga mulai dari 50 ribu hingga ratusan ribu. 
  • Pada maskapai tertentu harga tiket H-5 sampai H-3 (bukan high season) biasanya harganya murah bahkan termurah. Tapi harga tiket akan meroket hingga 100% jika sudah H-2 hingga hari H terutama maskapai Lio* yang lainnya juga sih.  Kalau mau nekat juga bisa langsung beli di loket maskapai pas hari H kalau sedang mujur dapat tiket dengan harga normal.
  • Rute Sumatera pada umumnya maskapai yang menawarkan harga stabil adalah Citi** atau Sri** untuk kelas ekonomi. Garu** juga stabil tapi harganya dua kali lipat dari harga ekonomi.   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film : EXHUMA

Rak Serbaguna

Perilaku Konsumtif itu Ga Keren