Hukum Rimba ala Gerbong Kereta "Wanita"
Selamat siang.....
Setelah merasakan 6 bulan menjadi comutter liner setia hampir tiap hari bolak balik Bogor - Jakarta rasanya itu....."luarrr biasa". Semua kejadian menyenangkan, menjengkelkan, menyebalkan, mengharukan, menyedihkan, membosankan, etc bisa dirasakan disini, lebih spesial lagi jika menumpang di gerbong "khusus wanita". Kenapa harus naik gerbong wanita? karena kalau sedang jam sibuk dan jumlah penumpang membludak hingga desak-desakan maka lebih nyaman berdesakan dengan ibu-ibu (sama anaknya) kan daripada sama bapak-bapak dan sejenisnya. Kelebihan yang lainnya adalah.....*mikir*....sorry belum ketemu...hehe. Sekarang beralih ke bagian yang menyebalkan dan menjengkelkan dari naik comline gerbong wanita;
- Rebutan naik kereta saat penumpang yang di dalam kereta belum turun. Ini sangat menyebalkan! terutama emak-emak rusuh yang dengan sekuat tenaga mendorong penumpang yang akan keluar karena takut ga kebagian tempat duduk maka terjadilah aksi saling dorong. Seringkali penumpang yang sebal mengomel bahkan pernah sampai kejadian adu jotos antar emak karena tidak ada yang mau mengalah (sumber dari pak satpam comline).
- Maksain duduk dibangku yang sudah sempit. Ini sering terjadi, emak- emak yang "keukeuh" pengen duduk biasanya menghitung kalo masih ada celah dan penumpang masih 7 orang maka sudah pasti emak tersebut akan duduk manis nangkring diantara celah tersebut. Padahal kursi untuk penumpang di comline yang ideal adalah untuk 7 orang tapi kalau ada emak- emak yang ga mau rugi biasanya jadi 8-9 orang!
- Penumpang yang keras kepala dan egois saat jam sibuk. Kondisi ini bisa digambarkan seperti ratusan ikan sarden yang dipaksakan masuk ke dalam satu kaleng sempit, jangankan untuk duduk santai sudah bisa berdiri stabil saja bagus. Super penuh berdesakan! mencari udara segar saja sudah sulit apalagi kalau sudah ada yang mau turun kereta...beuhhh ribett, harus pake strategi. Tipsnya adalah dua stasiun sebelum tujuan sudah mulai bergerak ke arah pintu keluar, bertukar tempat dengan penumpang yang lebih dekat dengan pintu, jangan lupa bialang permisi mau turun. Kalau orang yang egois ga mau repot selalu ngomel ga mau pindah/geser tempat dengan alasan sudah ga bisa bergerak, padahal sebenarnya bisa saja kalau dia mau mengalah.
- Emak super yang bawaannya segamreng-gamreng plus anak. Kejadian ini sering terjadi dimana saat kereta sudah siap-siap mau jalan emak ini maksa naik dengan bawaannya yang banyak plus anak. Kadang anaknya ketinggalan, barangnya ketinggalan, atau mungkin emaknya sendiri yang ketinggalan. Lebih bahaya lagi kalau misalnya anak atau emaknya terjepit ketika pintu otomatis tertutup. Horor banget dehh kalo udah kaya gitu...
- Kasihan kalau misalnya ada keluarga (bapak/ibu/anak) yang sepertinya baru pertama kali naik kereta trus ga tau kalo di gerbong wanita itu ga boleh ada laki-laki. Mau ditegur ga tega apalagi misalnya mereka sudah kelihatan capek (perjalanan jauh mungkin?). Tapi kalo ga ditegur juga pasti diminta pindah sama security nya.
- dll.
Sekian cerita siang ini, bagi yang akan naik kereta siapkan fisik dan mental menghadapi segala hal yang mungkin akan terjadi dan mudah-mudahan menjadi lebih waspada dengan emak-emak rusuh atau jangan-jangan "kita" adalah salah satu dari mereka :P
Salam hangat,
dunia ibu2 mmg begitu. semoga kita gak jadi ibu2 yang nyebelin seperti itu. punya gerbong pribadi maksudnya ....
BalasHapusaminnnn.....
BalasHapusSaya tertarik sekali dengan cerita mbak seputar fenomena yang terjadi di gerbong wanita. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang perilaku wanita seperti yang mbak ceritakan.
BalasHapusSaya ingin minta partisipasi mbak dan teman2 semua yang mengomentari post ini untuk mengisi kuisioner singkat dengan mengklik:
https://docs.google.com/forms/d/1mGmC99cd8js5U4DsDCA8e0DcPr4lEvvadNWIKiCCoPI/viewform?usp=send_form
Respon anda semua akan sangat bermanfaat bagi penelitian saya.
Atas perhatian dan partisipasi saya ucapkan terimakasih :)
Terima kasih sudah berkunjung, semoga penelitiannya sukses :)
Hapus