Drama Queen : Episode Gigi


Hellooo...halllooo....

Kalau diinget-inget dari semenjak satu dekade yang lalu saya sudah mulai wara-wiri bermasalah dengan gigi. Alhamdulillah seumur-umur baru menghabiskan biaya yang paling mahal untuk kesehatan ya gara-gara gigi juga, ini harus disyukuri atau dikasihani yaa..hehe. Menyambung postingan yang kemarin dimana saya mengunjungi puskesmas karena gigi saya yang sakit (lagi).

Sebagai gambaran beginilah kondisi gigi saya saat ini; 14 gigi bawah (1 dicabut karena bolong, 1 dicabut lewat operasi odontektomi, beberapa geraham bolong atau karies ringan). Jumlah gigi atas saya sepertinya sudah 16 (1 ditambal permanen, 1 gingsul ke dalam, 1 karies yang sepertinya akan ditambal juga). Kira-kira kronologis drama queen seputar saya dan gigi gambarannya seperti ini :

# Sekitar Masa SMA #
Pertama kali saya merasakan sakitnya gigi berlubang yang sudah amat sangat parah sampe pergi ke dokter dan memutuskan untuk dicabut. Eittt... tapi prosesnya tidak sekali datang ke dokter langsung beres tapi butuh waktu beberapa minggu untuk bolak-balik ke puskesmas. Kenapa? karena masalah kondisi giginya yang harus aman ketika dicabut. Misalnya nih, waktu diperiksa giginya lagi sakit, dicabutnya pending, trus minggu depannya datang lagi eehhh gusinya bengkak (gagal lagi). Minggu depannya periksa lagi masih ada masalah ditunda lagi sampe bener-bener ok baru deh dicabut.
Selama proses ini saya biasanya ijin keluar saat tengah pelajaran. Saat itu saya langganan bolos pelajaran bahasa Inggris soalnya sebelumnya pelajaran matematik kalo saya bolos bakalan ketinggalan jauh (secara otak saya suka rada sentimen kalo berhubungan dengan angka...hehe). Sebenernya moment bolos ini selain periksa ke dokter juga sekalian cuci mata gituhh, bosen kan belajar terus di kelas...opsss. Maafkan muridmu ini ya Miss E. for letting me escape from your class :D

# Masih SMA #
Ketika proses wara-wiri untuk mencabut gigi, terindikasi oleh dokter bahwa ada gigi taring yang tumbuh bukan pada tempatnya. Harus pemeriksaan lebih lanjut pake rotgen. Duuhh pikiran udah kemana-mana aja denger rotgen takut kenapa-napa. Akhirnya saya pergi ke rumah sakit daerah di Cianjur untuk rotgen. Kali ini saya bolos sekolah soalnya tempatnya lumayan jauh trus lab. rotgennya kan buka hari kerja dan jam kerja belum lagi antri. Alibinya sih begitu padahal yesss bolos lagi...hahaha. Trus saya periksa lagi dehh ke dokter, setelah dilihat-lihat hasil rotgennya (ukurannya kecil mungkin seperti foto 4 X 3 cm dan cuma gambar satu gigi aja). Kata dokternya pertumbuhan giginya di belakang gusi karena kehabisan ruang oleh gigi lain yang sudah tumbuh jadi numpuk gitu secara bentuk raham saya kecil jadi giginya ga muat, seperti gingsul gitu tapi tumbuhnya kebelakang T_T

Masih deket-deket kasus diatas. Gigi taring atas saya juga ternyata bolong parah tapi ga sampe harus dicabut dan harus ditambal. Berhubung bolongnya cukup gede, proses penambalannya juga panjang, butuh waktu sekitar 2 bulan dengan seminggu sekali kontrol. Pertama periksa dokter hanya membersihkan gigi yang bolong dan ditambal sementara dengan zat atau obat tertentu yang rasanya seperti cengkeh gitu. Katanya sih proses itu berguna untuk membersihkan gigi dari kotoran/bakteri dan untuk merawat bagian gigi yang dekat dengan akarnya supaya tidak infeksi. Proses tersebut berlangsung hingga 4-6 kali. Kalu sudah benar-benar bersih baru deh ditambal. Berhubung ditambal secara permanen jadinya lumayan mahal juga saat itu kisarannya 200 ribuan karena tidak tercover ASKES. Udah mahal bentuknya ga cakep lagi, tambalannya berwarna seperti logam perak kehitam-hitaman trus dikasih lapisan putih untuk menyamarkan agar sesuai dengan warna gigi tapi tetep aja warna logamnya masih kelihatan.


# Masa Kuliah #
Masa kuliah adalah masa tenang dimana saya berdamai dengan gigi. Tidak banyak masalah hanya periksa rutin minimal 6 bulan sekali untuk dibersihkan karang giginya. Untuk biaya pembersihan karang gigi bervariasi. Kalau di dokter praktek sudah pasti mahal bisa diatas 200 ribu tapi saya biasanya cek di dokter langganan saya di rumah jadinya karena sudah langganan dikasih diskon tidak pernah lebih dari 100 ribu sampe sekarang. Thanks yaa buat asisten dokter langganan saya, semoga tidak bosen kalo saya periksa kesana lagi (sudah hampir 13 tahun lhooo).

Omong-omong soal perawatan karang gigi, kenapa yaa biayanya jarang yang dicover oleh asuransi? bahkan ASKES pun tidak. Padahal pembersihan karang gigi itu penting supaya kotoran yang menempel pada gigi tidak menumpuk dan menceggah karies.

# Masa Pasca Kuliah sampe Sekarang #
Sekitar setahun yang lalu saya mulai merasakan "nyut..nyut" lagi di geraham belakang. Nada-nadanya sih kaya ada yang bolong lagi. Kemudian saya periksa ke dokter gigi di tempat saya merantau di sebrang pulau. Dan katanya sebaiknya di rotgen karena sakitnya kemungkinan bukan dari karies gigi tapi ada kemungkinan karena tumbuh gigi geraham bungsu. Haduhhhh...apalagi ini, kemudian saya rotgen lagi. Kali ini rotgen semua bagian mulut jadi hasilnya lebih besar, foto geraham atas dan bawah terlihat semuanya dengan jelas. Berhubung saat itu sudah dekat lebaran akhirnya dengan modal hasil rotgen tadi saya periksa ke dokter gigi di salah satu rumah sakit swasta di Bogor. Setelah periksa dokter menyarankan untuk dirujuk ke dokter ahli bedah mulut...pikiran saya tambah ngerii aja nihh. Singkat cerita saya sudah bertemu dengan dokter ahli bedah mulut. Katanya berdasarkan foto rotgen, gigi geraham bungsu saya akan tumbuh tapi karena rahangnya kecil jadinya susah keluar solusinya harus dicabut dengan pembedahan atau istilah kerennya odontektomi. Rasanya langsung jadi dilema alias galau karena saat itu sudah dekat dengan lebaran. Kalau saya operasi sekarang ga bisa makan-makan enak dong...hehehe. Akhirnya saya putuskan untuk operasi setelah lebaran saja. Biaya untuk "operasi kecil" ini ternyata tidak "kecil" sodara-sodara kurang lebih sebanyak satu bulan gaji saya pada saat itu lah, belum obat dan lainnya...kan lumayan tuhhh.

Hari operasi pun tiba, prosesnya mungkin sekitar 1 jam. Mulut saya di anastesi total kemudian oleh dokter dikorek-korek, ditarik-tarik (sepertinya) dan violllaaaa sang gigi bungsu pun tercabut dengan mulusnya. Setelah selesai dengan sedikit berdarah-darah saya diberi resep obat. Rasanya itu sakit "nyut..nyut" terus mau makan susah tapi perut laper. Pipi bengkak, mual, muntah, dan badan saya demam pada malam harinya, karena takut kenapa-napa besoknya saya kontrol lagi ke dokter dan diberi obat lagi. Masa-masa saat itu benar-benar awful. Selama sekitar 2-3 bulan masa pemulihan barulah saya sembuh :)

Baru-baru ini saya merasakan sakit gigi lagi. Saya cek di cermin ternyata gigi atas saya ada yang karies lagi...hadeuhhh. Akhirnya saya periksa lagi ke dokter dekat kosan untuk di tambal. Memang sih akhir-akhir ini saya suka langsung ketiduran kalau malam, sampe lupa sikat gigi so don't try this at home ya...padahal biasanya saya selalu sikat gigi dulu sebelum tidur.


........gigiku sayang gigiku malang
     

Komentar

  1. ineee...besok aku mau angkat geraham bungsu. dia tenggelam dalam gusi :((. Is that hurt??

    BalasHapus
  2. yaa pas aku pemulihan total 2-3 bulan. Awal-awal pasca pembedahan bengkak, susah makan, mual plus karena kemaren salah obat jadi demam sama langsung muntah kalo minum obat.

    Mudah-mudahan pembedahannya lancar Fin, tidak ada komplikasi atau lainnya...aminnn

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film : EXHUMA

Rak Serbaguna

Perilaku Konsumtif itu Ga Keren