Pendidikan di Indonesia itu...
Welcome June.
![]() |
source by Google |
Seperti biasa, everyday in early morning before start to work saya mengawali pagi dengan cek email, cek berita, cek blog dan tentunya cek Fb :)
Setelah baca-baca beberapa artikel yang entah awalnya darimana, saling kait mengkait. Akhirnya saya mendapatkan pencerahan tentang sesuatu yang menurut saya cukup memberikan inspirasi. Artikel tersebut bercerita tentang seorang entrepreneur sukses, Sandiaga Uno. Banyak motivasi-motivasi dan pengalaman yang memberikan pencerahan.
Saya mulai berpikir mengenai sistem pendidikan di Indonesia yang membuat "gregetan". Selama ini, slogan "negara untuk mencerdaskan bangsa" sama sekali masih jauh dari relisasinya. Coba bayangkan, flash back ketika kita mulai mengenyam pendidikan dari mulai TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, dst. Berapa banyak materi yang dikeluarkan? Sangat besar! Saat ini dari tahun ke tahun biaya pendidikan bukannya turun malah semakin tinggi. Misalnya, biaya masuk kuliah (saya) sekitar lima tahun yang lalu di kampus yang sama, saat ini biayanya menjadi dua kali lipatnya bahkan lebih, apalagi nanti lima atau sepuluh tahun ke depan?
Pendidikan di Indonesia sangat mahal! terutama bagi masyarakat yang pas-pas'an (seperti saya). Apalagi saudara-saudara kita yang belum memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan. Pendidikan dasar SD hingga SMA pun masih sulit dituntaskan. Pendidikan bagi mereka adalah kebutuhan sekunder, cukup sulit untuk bersekolah dengan beban biayanya yang tinggi. Beda halnya dengan masyarakat di kalangan menengah ke atas, pendidikan sudah menjadi kebutuhan primer. Pendidikan diupayakan hingga minimal sarjana. Jika ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi maka perlu biaya extra. Bagi kalangan atas yang tidak terkendala oleh finansial bisa melanjutkan pendidikan dengan mudah, mau di dalam atau luar negeri tidak masalah. Beda halnya dengan kalangan menengah, pendidikan yang lebih tinggi untuk mendapatkan gelar master atau doktor perlu kerja keras. Berbagai beasiswa menjadi alternatif solusi atau menabung dengan bekerja dulu untuk membiayai kuliah. Namun peluang untuk mendapatkan beasiswapun tidak mudah, butuh perjuangan. Seleksi yang ketat karena jumlah pelamar yang cukup banyak, bersaing dengan ratusan bahkan ribuan pelamar beasiswa lainnya. Hanya yang berkemauan keras, bekerja keras dan berpengetahuan luas bisa terpilih menjadi penerima beasiswa.
Pendidikan yang seharusnya menjadi milik semua orang, manusia khususnya masyarakat Indonesia belum bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Bersyukurlah bagi yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan lebih tinggi. So, mari kita menjadi orang kaya dan atau bekerja keras untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Karena dengan ilmu pengetahuan, dunia bisa ditaklukan!
Komentar
Posting Komentar