"Mobil Satan" yang Fenomenal

Sebagai pecinta Angkutan umum (terpaksa) yang setia menggunakan angkot, ojek, bus, sampe kereta api, banyak hal menarik yang bisa diceritakan. Yup "terpaksa" bukan karena memang public mass lover sejati tapi berhubung tidak punya kendaraan pribadi cuma 'sepeda'lah yang setia menemani dalam rute pendek tapi kalau rutenya lumayan jauh 'gempor' juga kalau dipaksain naek sepeda.

Seperti saya dan masyarakat sekitar Bopunjur pastilah mengenal angkutan umum L-300 minibus dengan trayek Bogor-Cianjur atau Bogor-Sukabumi. Berbagai macam rumor yang berkembang tentang si 'minibus' ini sehingga banyak juga julukan yang men'cap' (kebanyakan negatif) angkutan umum yang satu ini. Julukan yang paling populer adalah 'mobil satan'. Kenapa namanya seperti itu? menurut hemat saya yang menjadi salah satu pelanggan angkutan ini dan merasakan secara langsung bagaimana sepak terjang sang angkutan ketika beraksi di jalanan. Julukan itu memang ada benarnya juga. Dengan kecepan tinggi meliuk-liuk sepanjang jalan terutama di daerah Puncak yang cukup rawan dan curam tersebut sangat "sesuatu" sekali. Menyalip satu demi satu kendaraan di depannya tanpa pandang bulu dari sepeda motor, mobil, truk, bahkan bus dengan tanpa mengurangi laju kecepannya. Pengalaman yang cukup memacu adrenaline! hal yang bisa dilakukan hanya komat kamit berdoa supaya saya bisa selamat sampai tujuan. Satu hal lagi yang bisa dilakukan untuk melewati masa-masa yang menegangkan tersebut adalah memutuskan untuk memejamkan mata dan tertidurr sepanjang jalan (itu juga kalau masih bisa teridur dalam ombang ambing liukan jalan). 

Sebenarnya kalau tidak dalam keadaan sangat terpaksa, saya lebih memilih naik bus umum. Hal yang paling membuat saya benar-benar 'keki' kalau naik 'mobil satan' ini adalah kapasitas sang angkutan yang hanya 12 orang ini dipaksakan melebihi kapasitasnya bahkan bisa sampai 22 orang penumpang hingga sesak seperti ikan sarden di dalam kaleng. Belum lagi kalau lagi long weekend, lalu lintas padat ramai dan macet yang ga ketulungan menjadi moment yang ditunggu-tunggu oleh sang awak angkutan ini dan menjadi moment yang tidak menyenangkan bagi penumpang. Tarif  angkutan yang menjadi naik hingga 100 persen! yeahh cuma bisa mengelus dada kalau sampe kejadian kaya gitu.

'Mobil satan' memang fenomenal sekali. Lalu kenapa saya masih menggunakan angkutan itu? jawabannya adalah 'terpaksa' dan saya harus mengejar waktu, kalau dalam kondisi santai enak naik bus kemana-mana dehh walaupun naik bus lebih lambat yang penting selamat. 

Sebagai cacatan terakhir, memang tidak semua awak angkutan ini seperti yang digambarkan diatas. Ada juga yang jalannya normal dengan kecepatan yang standar.Tapi kalau untuk jumlah penumpang dan tarif ongkos pada umumnya seperti itu. Catatan ini tidak bermaksud menyebarkan issu yang negatif, hanya sharing pengalaman pribadi saja. 
Salam, angkutan umum lover, semoga lebih bijak dalam memilih angkutan umum :)


"Penampakan sang angkutan"

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film : EXHUMA

Rak Serbaguna

Perilaku Konsumtif itu Ga Keren