"Inlanders Disease"
Penyakit ini memang tidak terlihat kasat mata hanya saja bisa dirasakan oleh hampir setiap orang (pribumi) tanpa disadari benar keberadaannya hanya melekat begitu saja. Pada umumnya masyarakat pedesaan hidup di lingkungan yang homogen bahkan ada kemungkinan hubungannya masih memiliki ikatan kekeluargaan. Sehingga ketika keluar dari lingkungan yang sedikit banyak membentuk individu seseorang, kemudian bertemu dengan orang lain yang berbeda suku, ras, agama, dan kebangsaan yang berbeda akan mengalami perubahan pandangan yang biasanya bersifat negatif tapi seiring berjalannya waktu dan intensitas interaksi sosial, ada kemungkinan berubah ke arah yang netral dan menerima perbedaan dengan tanpa mempersoalkan latar belakang hal-hal tersebut.
"Inlanders Disease" merupakan penyakit yang berbahaya secara laten bagi manusia di jaman sekarang yang (katanya) sudah modern. Gejala yang sangat mudah ditemukan dari penyakit ini adalah ketika 'seseorang' yang merasa akan menjadi lebih hebat, lebih keren, lebih tinggi kelasnya, dan lebih-lebih lainnya daripada orang lain di sekitarnya karena bisa atau mempunyai hubungan dengan orang asing (terutama ras kulit putih). Gejala selanjutnya yang biasanya mengikut adalah sikap dari 'seseorang' tersebut yang ketika berhubungan dengan orang asing menjadi berlebihan dengan selalu mengutamakan kepentingannya, hingga terkesan merendahkan diri, mencari muka, hingga menjilat atau dengan kata lain " anything for you" lah. Urusan yang berhubungan dengan teman atau kerabat (biasa) di lingkungannya bisa belakangan.
Penyakit ini sepertinya memang akibat dari sisa-sisa jaman kolonialisme yang diturunkan secara turun temurun hingga saat ini. Sejak jaman baheula sudah ada gejala-gejala penyakit ini, gambarannya adalah sikap para pemangku kekuasaan pribumi yang mencari muka dengan berbagai cara untuk mendapatkan kekuasaan pada jendral-jendral kompeni. Kalau dibandingkan dengan saat ini sepertinya tidak jauh beda, hanya saja yang menjadi dewa bukan lagi penjajah tapi uang dan kekuasaan.
Belum lagi kalau orang asing berjalan atau singgah di perumahan atau perkampungan, biasanya orang-orang penasaran, cari-cari perhatian bahkan anak-anak dengan tanpa berdosa memanggil-manggil "b*le". Padahal menurut salah satu kenalan saya yang kebetulan orang asing mereka sedikit "risih" jika dipanggil-panggil seperti itu dan merasa tidak nyaman dengan sikap seperti itu, menurut teman saya hal tersebut seperti "membedakan" dia. Saya menanggapi sekenanya dan juga sebagai pembelaan diri 'orang-orang bersikap seperti itu hanya ingin menyapa dan bersikap ramah saja :)
Penyakit ini memang tidak berbahaya secara langsung tapi akan mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang ketika dihadapkan dengan dunia. Ada kemungkinan jika seseorang memiliki penyakit ini, ketika dihadapkan dengan interaksi internasional maka akan selalu merasa rendah diri atau 'minder', tidak bisa bersaing secara 'fair' padahal manusia mempunyai derajat yang sama dimata Tuhan. Setiap manusia memiliki potensi dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri dalam hal apapun.
Wah, gw belakangan sering ketemu sama inlander2 ne... tapi gw gak tau deh gw udah terserang penyakit 'inlanders disease' ini apa belum... Menurut lu gimana? :p
BalasHapusmudah-mudahan kita terbebas dari penyakit itu ya mb :D
BalasHapus