Kolonisasi Para “Kuli” di PT Basing Corp.

Syahdan di suatu perusahan terdapat kelompok-kelompok karyawan dan karyawati yang mempunyai kesenangan atau bahasa kerennya “hoby” yang beraneka ragam. Berhubung perusahaan ini terpencil dan jauh dari peradaban, maka para karyawan dan karyawati tersebut mencari hiburan dengan melakukan hal-hal yang tentunya dapat menghibur dirinya masing-masing. Ketika jam kerja sudah usai, mulailah para karyawan dan karyawati tersebut mulai mencari aktifitas masing-masing dalam rangka menghibur suasana hati mengobati rasa kangen keluarga tercinta yang jauh di sebrang sana.
Kelompok-kelompok tersebut bisa dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu:
1. Kelompok pecinta olah raga
Setiap bel waktu kerja berakhir maka golongan ini sudah siap dengan kostum olah raga, raket, dan shuttlecock’nya. Kadang kala sebelum bel jam kerja pun, golongan ini sudah bersiap di tengah lapangan badminton mungil di tengah mess tempat pegawai tinggal. ‘Net’ sudah dibentangkan, pemain mulai antri untuk mengambil giliran main (karena lapangan mungilnya terbatas cuma satu net atau ‘the only’). Kegiatan berlangsung hingga menjelang adzan magrib atau bisa dilanjutkan sampe malam jika diperlukan (tergantung keinginan user).
Comment penulis: Hidup olah raga! Badan sehat, kangen keluarga hilang sejenak ^_^
2. Kelompok pecinta sinetron
Kelompok yang satu ini sudah mulai stand by setelah jam kantor di depan TV bersama yang disediakan sebagai fasilitas umum oleh perusaahan. Berbagai sinetron yang disajikan oleh hampir semua stasiun swasta TV secara bergantian di putar secara bergantian oleh pelancong atau penonton yang setia menatap layar kotak (TV) dengan terkagum-kagum melihat artis dan actor yang rupawan di layar TV.
Comment penulis: (ck..ck..ck..Cuma bisa geleng-geleng kepala sambil tepok jidat memperhatikan kelompok ini) yaa...seperti yang kita ketahui bersama bahwa sinetron yang beredar (selama ini) di siaran TV swasta yang kita banggakan (?) kebanyakan content’nya adalah adegan penuh derai air mata sang pelaku utama yang teraniaya tak henti-hentinya dengan adegan yang penuh ke’dramatisan, menguras hati dan menurunkan IQ penontonnya (pendapat pribadi lho…)
3. Kelompok pemimpi
The dreamer, terdiri dari dua jenis kelompok. Kelompok tukang tidur (dalam arti sebenarnya) dan kelompok yang selalu mencita-citakan untuk sukses dalam segala hal, entah itu soal target pekerjaan atau ambisi pribadi (mungkin?). Kelompok pertama tidak perlu dibahas lebih lanjut karena memang itulah yang terjadi selalu memanfaatkan waktu senggang dengan tertidur dan tertidur. Kelompok kedua adalah para idealis yang mempunyai ambisi yang kuat (sekuat baja) walaupun dengan saspras yang minim tapi tetap ingin misi tercapai dengan sempurna, target terpenuhi dan mencapai kesejahteraan walaupun nantinya yang babak belur tetap golongan di bawah garis kekuasaan (miskin otoritas).
Comment penulis: kelompok pertama memang selalu ada tapi ya coba’lah hoby (tidur) nya dipending dulu kalau sedang dalam menjalankan misi tugas dari atasan.
Kelompok kedua (golongan langit dan yang merasa dirinya idealis) tolong’lah perhatikan nasib para kuli yang hanya mencari sesendok nasi, segenggam berlian supaya fasilitas dan saspras terpenuhi demi kelancaran proses kegiatan untuk mencapai target pekerjaan agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. And finally, our mission success then we can fell happy after that……
4. Kelompok pekerja keras (?)
Ada golongan pekerja keras yang selalu terlihat sibuk dengan pekerjaannya dan mengganggap bahwa dirinya adalah yang paling penting. Dan repotnya, lebih dari sebagian dari yang ada merasa dirinya paling penting sehingga semuanya meminta untuk didahulukan. Nah…kalau diperhatikan (dari kacamata penulis) ada orang-orang yang merasa penting selalu sibuk tapi entah memang benar-benar sibuk atau pura-pura sibuk di depan atasan agar bisa menjadi orang kepercayaa atasan? bisa dapat promosi cepat? atau orang yang suka ‘menjilat’ (atasan)? Yeah…mudah-mudahan saja tidak ada yang seperti itu (ga yakin).
Comment penulis: semoga yang merasa sibuk memang benar-benar sibuk (bukan pura-pura sibuk) dan bisa menjadi pekerja keras yang memajukan perusahaan (PT Basing Corp.) menjadi perusahaan yang paling sukses dan ideal dimata nasional maupun internasional.
5. Kelompok pencari fakta
Daripada gatel mulut karena ada hasrat untuk mengkaji kelompok ini (berhubung bulan puasa) mendingan gatel tangan untuk menulis dan menuangkan ide-ide yang menyangkut kelompok ini. Niatnya memang baik, mencari fakta dan kebenaran seputar issu-issu yang beredar di lingkungan perusahaan. Tapi apakah fungsinya seperti K*K yang dimiliki oleh negara tercinta ini yang tugasnya hingga mengintrogasi sang pelaku dan menjebloskannya ke penjara? Faktanya adalah kelompok ini terdiri dari segelintir orang yang merasa berhak mengetahui semua hal yang terjadi di lingkungan perusahaan baik itu yang real atau yang masih dalam bentuk kabar burung. Setiap ada waktu luang sepertinya gatal sekali mulut mereka untuk bercuap-cuap masalah ‘ini’ atau masalah ‘itu’ yang sebenarnya itu kurang bijaksana jika diteruskan, apalagi jika sampai ke telingan orang yang bersangkutan (korban, pen).
Comment penulis: mudah-mudahan segelintir orang yang termasuk kelompok ini mendapatkan hidayah untuk berhenti atau setidaknya mengurangi kebiasaannya melakukan pencarian fakta yang belum tentu kebenarannya. Jika memang masih ingin bersikap seperti itu, tolonglah bercermin pada diri sendiri dan tanyakan ‘apakah saya sudah menjadi orang yang paling benar sehingga bisa membicarakan orang lain sesuka hati?’…let’s try to be a nice person who don’t interlope and make your own business!
Salam damai,
Penulis
Nah...dirimu masuk golongan mana neu?
BalasHapusDiriku tak masuk golongan Fin...pemantau saja...hehe
BalasHapus