PERISTIWA PAGI DI NEGERIKU (Setelah Nonton Berita di TV)

"Pas kemarin masih Ramadhan..."

Bulan puasa bulan penuh harapan, pengampunan dan tentunya memperbaiki diri menjadi lebih baik. Secara harfiah, puasa berarti menahan, bukan hanya menahan rasa lapar dan dahaga saja tentunya tapi terdapat makna yang lebih dalam dari sebuah arti harfiah. Arti yang esensi dengan kata “menahan” mengarah pada nafsu yang selama ini menguasai manusia agar dapat dikelola dan dikendalikan dengan bijak.

Salah satu peristiwa yang terjadi, terulang dan terulang lagi di negeri ini yaitu kericuhan dalam pembagian sesuatu yang berbau gratis entah itu sembako, makanan, ataupun sesuatu yang sebenarnya itu sepele tapi menyebabkan tidak sedikit korban yang jatuh bahkan nyawa pun bisa melayang. Seperti peristiwa yang baru- baru ini terjadi di suatu di daerah yaitu pembagian sembako murah yang dilakukan oleh [mungkin] para donatur yang berniat baik dengan memberikan keringanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan di sekitarnya dengan membagi-bagikan kupon sembako murah menyebabkan kericuhan dan insiden saling berebut. Peristiwa lain yang terjadi di Kendal yaitu syukuran yang dilakukan oleh jajaran pemda dengan membagikan makanan secara gratis menjelang buka puasa yang menyebabkan kericuhan kembali dan aksi saling berebut makanan.

senangnya jika bisa mengantri dengan tertib...(masyarakat Sesaot antri untuk minyak tanah)

Orang-orang yang berniat baik, berbagi dengan sesama memang suatu hal yang mulia dan indah jika dilihat di depan public, namun alangkah tidak bijaknya jika keindahan berbagi tersebut dilakukan tanpa persiapan dan perencanaan serta pengamanan yang direncanakan dengan baik. Kondisi masyarakat yang kebanyakan tertekan dengan beban domestic, persoalan “dapur yang harus mengepul setiap hari” ketika disodorkan dengan iming-iming gratis atau murah akan mendorong keinginan untuk tidak melewatkan kesempatan tersebut. Harus dapat, tidak boleh kalah dengan orang lain. Akhirnya kericuhan terjadi dan korban berjatuhan

Alangkah mirisnya jika peristiwa-peristiwa tersebut terus terjadi. Berbagi dengan sesama adalah suatu hal yang mulia dan indah jika dilakukan dengan cara yang lebih “cantik”. Kenapa hal tersebut dilakukan jika ada cara yang lebih baik dilakukan, misalnya dengan tidak membagikan sembako atau makanan tersebut di satu titik tapi langsung ke sasaran dengan “door to door”. Tidak akan terjadi saling berebut atau saling menyikut dan langsung ke sasaran.

Marilah bersama-sama untuk lebih bisa menahan segala hal yang bisa merusak diri sendiri. Janganlah menodai bulan suci yang penuh berkah ini dengan hal remeh temeh yang bisa lebih menjerumuskan kita ke jalan yang tidak terpuji. Berfikir dengan cerdas sebelum bertindak atau mengucap akan menjadi lebih dekat dengan kebaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film : EXHUMA

Rak Serbaguna

Perilaku Konsumtif itu Ga Keren